Anggaran BOS Kinerja SD dan SMP di Luwu Dipotong Rp 7 Juta Tiap Sekolah

 





Kamis 25 Juli 2024, 12:23 WITA


Oleh: Putri Novasari


Luwu, hnmindonesia.com, Anggaran Bantuan Operasional Sekolah untuk peningkatan kapasitas berbasis data jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Luwu dipotong Rp 7 juta setiap sekolah.


Pemotongan ini untuk membiayai kegiatan peningkatan kompetensi berbasis data yang dilaksanakan di salah satu hotel di Palopo selama tiga hari.


Data yang diperoleh menyebutkan, Sekolah Dasar dapat bantuan Rp 22.5 juta dan SMP Rp 35 juta bersumber dari Kementerian Pendidikan RI.


Meskipun tidak ada aturan yang membolehkan pemotongan tersebut, namun Dinas Pendidikan berdalih, sudah sesuai tekhnis petunjuk pelaksanaan.


"Kemarin ada rapat membahas soal kegiatan ini, sudah sesuai juknis, tapi untuk lebih detailnya bisa tanyakan ke Bidang SD atau panitianya," kata Andi Palanggi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu, Kamis (25/7/2024).



Sementara Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Andi Padlan Nur, membenarkan pemotongan itu. Andi memastikan dana tersebut sudah disepakati seluruh sekolah dan memang kegiatannya di satu tempat.


"Biar Kepala Dinas tidak repot berkunjung ke tiap-tiap sekolah jadi kegiatannya disatukan di satu tempat," kata Andi Padlan.


Dia menyebut sekolah yang mendapat BOS Kinerja sebanyak 44 Sekolah Dasar dan 16 Sekolah Menengah Pertama. 


"Dinas Pendidikan tidak campuri kegiatan ini, tapi sebagai penanggungjawab kegiatan saja," ucapnya.


Dari hasil pemotongan itu, panitia mengumpulkan dana sebesar Rp 420 juta. Dana ini diduga dipakai untuk membayar hotel, akomodasi dan honor pemateri.


Dana BOS Kinerja diarahkan untuk pelatihan dan pengembangan talenta yang mencakup kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan siswa yang berprestasi. Selain itu juga untuk menunjang reputasi sekolah sebagai lembaga yang mendukung pengembangan potensi siswa secara menyeluruh.









 

Previous Post Next Post