Keteladanan di Balik Ziarah Sunyi Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam
Sabtu 20 September 2025
LUWU TIMUR, hnmindonesia.com – Di tengah riuhnya agenda pemerintahan, Sabtu (20/09/2025), Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, memilih berhenti sejenak dari kesibukannya. Perjalanan dinas menuju Kecamatan Towuti ia jeda, hanya untuk memenuhi panggilan hati: berziarah ke makam kedua orang tua di Kecamatan Wasuponda.
Di bawah terik siang, Irwan melangkah pelan mendekati pusara. Ia jongkok, tangan telanjangnya menyapu dedaunan kering, merapikan rumput yang tumbuh liar, lalu menunduk khusyuk dalam doa. Tak ada kata-kata yang terucap, hanya keheningan yang sarat makna.
Rombongan yang mendampingi pun larut dalam suasana haru. Seakan semua sepakat, bahwa di hadapan pusara orang tua, setiap jabatan, setiap penghormatan, seolah luruh tak berarti. Yang tersisa hanyalah seorang anak yang rindu dan berbakti.
“Setinggi apapun jabatan yang kita emban, doa dan bakti kepada orang tua tetaplah yang utama.” Pesan itu tak terucap langsung, tapi jelas tergambar dari gestur tulus sang bupati.
Irwan dikenal sebagai pemimpin yang tegas dalam mengawal pembangunan. Namun momen sederhana ini menyingkap sisi lain dirinya—seorang anak yang tidak pernah melupakan jasa orang tua. Ia menempatkan doa dan ziarah bukan sekadar tradisi, melainkan bagian dari nilai hidup yang selalu dijaga.
Turut hadir mendampingi ziarah tersebut Plt. Kepala Dinas PMPTSP, Abdul Wahid Sangka, Kabag Prokopim, Agus Thobrani, serta sejumlah staf. Namun lebih dari kehadiran pejabat, yang paling terasa adalah kehangatan teladan. Bahwa mengabdi pada masyarakat tidak pernah boleh menggeser kewajiban utama: berbakti kepada kedua orang tua.
Di balik keramaian tugas sebagai orang nomor satu di Bumi Batara Guru, Irwan tetaplah seorang anak yang setia pada akar, menjadikan doa kepada orang tua sebagai bekal yang tak pernah putus.
Tinggalkan Balasan