Selasa 1 Oktober 2024, 18:23 WITA
Penulis: Putri Novasari
Kendari, hnmindonesia.com, Gempabumi mengguncang dua provinsi di Sulawesi. Keduanya adalah Provinsi Gorontalo dengan 5.2 magnitude kemudian Pulau Wakatobi, Sulawesi Tenggara dengan magnitude 6.2 Skala Richter.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika merelease jika kedua gempabumi tersebut tidak berpotensi tsunami, juga belum ada laporan kerusakan ataupun korban jiwa akibat gempabumi tadi.
Gempabumi di Gorontalo pada Selasa 1 Oktober siang tadi, getarannya terasa di beberapa Kabupaten diantaranya Kabupaten Pohuwato, Gorontalo Utara, Gotontalo, Boalemo, Bone Bolango, Bolaang Mongondow, Toli-Toli, Parigi Moutong dan Kabupaten Buol.
Sementara di Sulawesi Tenggara, pusat gempabumi di Pulau Wakatobi, dampaknya terasa hingga ke Kabupaten Buton, sebagian wilayah di Kendari dan Kepulauan Alor, Nusa Tenggara Timur.
Adapun hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,1. Episenter, terletak pada koordinat 6,15° LS ; 125,02° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 182 Km arah tenggara Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada kedalaman 599 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng atau intra-slab earthquake. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip," kata Dr. Daryono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami, BMKG di Jakarta dalam keterangan persnya, Selasa (1/10/2024).
Sementara dari monitoring aftershocknya, belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucapnya.