Rabu 17 Juli 2024, 10:23 WITA
Oleh: Putri Novasari
Luwu Timur, hnmindonesia.com, Plafon pada Ruang Kelas Belajar atau RKB di SDN 271 Apundi, Kecamatan Towuti, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, ambruk.
Plafon di salah satu ruang kelas ini diperkirakan ambruk pada malam hari.
"Ambruknya bukan pada saat jam sekolah jadi tidak ada siswa maupun guru yang jadi korban," kata seorang warga, Rabu (17/7/2024).
Proyek bernilai Rp1.3 miliar ini baru selesai dikerjakan pada Oktober 2023. Pada papan proyek, diketahui pekerjaan penambahan ruang kelas belajar ini dikerjakan CV Kalani Care bersumber dari APBD melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Timur.
Sekretaris Pos Perjuangan Rakyat (Pospera) Kabupaten Luwu Timur, Awaluddin Wahab mendesak Aparat Penegak Hukum baik Polres maupun Kejari untuk turun melakukan penyelidikan.
"Patut diduga, proyek ini dikerjakan asal-asalan. Dinas Pendidikan dan kontraktor pelaksananya harus bertanggungjawab secara hukum dan kasus ini akan terus kami kawal," kata Awaluddin.
Awaluddin memastikan segera memasukan laporan ke Polres Luwu Timur, Kejari dan Polda Sulawesi Selatan.
Adapun Agus Zaman, Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Timur, mengaku tidak mendapat informasi lengkap terkait kronologi ambruknya plafon tersebut. Namun dia telah meminta agar proses belajar mengajar untuk tiga RKB sementara waktu dihentikan.
"Saran kami proses belajar mengajar dihentikan untuk RKB yang baru selesai dikerjakan dan plafonnya diturunkan untuk diganti," kata Agus Zaman.
Agus menyebut dari awal pekerjaan sampai selesainya tidak ada masalah. Semua diawasi dengan baik.
"Materialnya memang dari gipsum bisa jadi kelembaban yang tinggi dan material yang digunakan sudah sesuai RAB," ucapnya.
Sementara Kasi Humas Polres Luwu Timur, BRIPKA Andi Taufik mengatakan Satreskrim Polres Luwu Timur sudah mendapatkan informasi tersebut. Polisi kata dia segera turun melakukan penyelidikan.
"Terkait kejadian tersebut Satreskrim sudah menerima informasinya dan akan melakukan penyelidikan," kata Andi Taufik.