Kunjungi Korban Tungku Smelter Meledak, KKLR Morowali Beri Bantuan

 



Selasa 26 Desember 2023, 17:23 WITA




Oleh: Tim HNM, Anto Albadru



Editor: Adi Anugrah



Morowali, hnmindonesia.com - Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Morowali, Sulawesi Tengah mengunjungi seluruh warga Luwu raya yang tengah dirawat di RSUD Morowali. Para korban menderita luka bakar akibat tungku smelter PT ITSS yang meledak.


Ketua KKLR Morowali, Muhammad Hatta mengatakan seluruh korban yang dirawat di RSUD Morowali masih harus mendapatkan prioritas perawatan, termasuk warga KKLR. Sebab kata Hatta, belasan korban tersebut mengalami luka bakar dan patah tulang cukup serius


"Sehingga penanganannya harus terpisah dengan pasien lain di RS. Kami dari KKLR dan KKSS berharap para korban mendapatkan perawatan maksimal. Tadi kami kunjungi mereka di ruang Instalasi Terpadu dan memberikan sedikit bantuan," kata Muhammad Hatta, Ketua KKLR Morowali, Selasa (26/12/2023).


Sementara untuk korban meninggal, Hatta berharap keluarga bisa ikhlas dan mendoakan yang terbaik. Seluruh korban yang telah wafat merupakan pejuang keluarga yang telah gugur.


"Kita turut berbelasungkawa yang cukup dalam, kami merasakan kesedihan keluarga yang ditinggal, dan kita berharap kasus serupa tidak terulang lagi," ujarnya.


Menurutnya, pihak perusahaan bertanggungjawab penuh atas insiden maut yang menewaskan belasan karyawan serta puluan lainnya terluka.


Adapun Dedy Kurniawan, Media Relation Head PT IMIP mengatakanbsaat ini, sedang dilakukan investigasi pada sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lokasi kejadian yang berada di Kawasan Industri IMIP.



Perusahaan mempercayakan proses pendalaman penyebab kejadian kecelakaan kerja di PT ITSS kepada pihak berwenang, dan menjamin terselenggaranya kerja sama dengan para pihak terhadap rekomendasi penanganan dampak yang muncul sesuai tata hukum yang berlaku. Perusahaan siap melakukan segala bentuk perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.



"Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian perusahaan, PT IMIP sendiri akan memberikan santunan bagi para korban yang meninggal dalam musibah tersebut. Besaran santunan yang diberikan PT IMIP ini sebesar Rp600 juta untuk masing-masing korban. Santunan ini secara simbolis akan diserahkan PT IMIP kepada perwakilan ahli waris dari pihak keluarga korban. Sedangkan bagi korban non-fatality, santunan yang diberikan sesuai dengan kasusnya masing-masing," kata Dedy Kurniawan dalam siaran persnya.



Sebelumnya, PT IMIP juga telah menyalurkan santunan awal sebesar Rp25 juta per orang bagi setiap korban meninggal dunia. Termasuk biaya pengantaran jenazah hingga tiba di rumah keluarga masing-masing.



Tak hanya itu saja, PT IMIP telah berkoordinasi dengan pihak BPJS Ketenagakerjaan, untuk pemberian santunan lainnya. Hasilnya, para korban meninggal ini akan mendapatkan santunan yang akan diterima oleh ahli warisnya, berupa jaminan santunan sebanyak 48 kali dari upah pokok terendah. Upah pokok terendah di Kawasan IMIP Rp3.675.000 atau setara Rp174.400.000. Dana pemakaman jenazah juga diberikan sebesar Rp10 juta.



Selain itu, diberikan juga santunan berkala yang dibayarkan sekaligus sebesar Rp12 juta, dan Jaminan Hari Tua (JHT) yang dibayar sekaligus senilai iuran yang telah dibayar untuk masing-masing pekerja. Masing-masing korban fatality juga akan mendapatkan jaminan pensiun bagi yang bekerja kurang dari setahun yang akan dibayarkan sekaligus sesuai iuran yang telah dibayarkan, sementara yang bekerja lebih dari setahun akan dibayarkan pensiun secara berkala sesuai ketentuan BPJS Ketenagakerjaan.



PT IMIP juga memastikan bahwa korban meninggal yang memiliki anak usia sekolah, akan mendapatkan santunan pendidikan maksimal dua orang anak mereka, mulai dari jenjang taman kanak-kanak (TK) sampai jenjang perguruan tinggi.



Sementara, para korban yang masih mendapat perawatan intensif di RSUD Morowali di Bungku, PT IMIP telah memberikan jaminan bahwa biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya. Dan tak hanya itu saja, selama perawatan PT IMIP juga memastikan seluruh kebutuhan korban selama di rumah sakit, akan terpenuhi, baik fisik maupun psikis. Ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian kepada mereka yang telah menjadi korban. 




Previous Post Next Post