Minggu 13 Agustus 2023/ 11:23 WITA
Oleh: Tim HNM, Marwan Simalla
Editor: Adi Barapi
Luwu, hnmindonesia.com - Pasca viralnya seorang murid SD di Luwu hanya dijadikan pasukan cadangan, dukungan pun terus berdatangan.
Ismail Wahid, tokoh pemuda di Luwu, mengatakan anak tadi pasti mengalami trauma dan kecewa berat, sehingga menurut dia, harus dilakukan pendampingan dan trauma healing.
"Ini serius dan pasti menimbulkan trauma. Anak-anak kita ini harus dihargai semangatnya diberikan motivasi sebagai apresiasi generasi muda dalam memeriahkan hari kemerdekaan," kata Ismail Wahid, Minggu (13/8/2023).
Jadi peserta gerak jalan di hari kemerdekaan bagi anak-anak, merupakan kebanggaan tersendiri. Momen ini hanya sekali setahun sehingga guru-guru harus memberikan kesempatan dan hak yang sama pada siswa yang dipilih mewakili sekolahnya.
"Bukan justru dibuat kecewa, dan saya juga berterima kasih kepada Kadis Pendidikan yang tanggap dan langsung merespon peristiwa ini, semoga kedepannya tidak terjadi lagi," ujarnya.
Ismail kemudian berharap ketegasan dinas terkait, khususnya dinas pendidikan untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh pada pelaksanaan gerak jalan indah di tahun-tahun berikutnya.
Dia juga berharap, informasi yang menyebutkan sekolah kewajibansiswanya membeli sepatu agar ditelusuri, sebab kata dia, kemampuan finansial setiap siswa tentu berbeda-beda.
Sebelumnya, Hasbullah bin Mush, kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Luwu, langsung merespon keluhan orang tua siswa terkait adanya murid SD yang viral karena hanya dijadikan pasukan cadangan.
"Kami mohon maaf dan sehera mengambil tindakan tegas, Kepala Sekolahnya kita panggil menghadap ke dinas," kata Hasbullah.