Laporan : Marwan Simalla
Lokasi : Luwu Utara
HNM Indonesia - Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) adalah salah satu Wujud “Kemanunggulan TNI dengan Rakyat dan Mampu Mengatasi Kesulitan Rakyat Sekelilingnya”.
Kapten Cba Sudirman Danramil 12 Bone-bone yang ada dilokasi pembuatan Bronjong di Desa Patila Kec, Tanalili mengatakan bahwa Pembuatan Bronjong di Sungai Patila ini adalah salah satu Sasaran Fisik TMMD Kodim 1403/Plp dan melibatkan 21 personil TNI, untuk Sasaran Fisik kali ini sebanyak 6 titik dan semuanya berada di Kab. Luwu Utara serta melibatkan 110 personil TNI.
Target Pembuatan Bronjong di sungai Patila ini sepanjang 77 meter dan harus selesai sebelum tanggal 9 Nopember 2022”, ujar Kapten Cba Sudirman.
Hari ini pengerjaan Bronjong sudah memasuki hari ke 17 untuk hasil yang telah dicapai 81,34 %, dan Optimis target Pembuatan Bronjong akan selesai sesuai alokasi waktu karena Personil masih semangat ditambah lagi Antusias warga sangat tinggi untuk ikut dalam membantu pembuatan Bronjong”, Tambahnya.
Kapten Cba Sudirman menuturkan, Selain Pembuatan Bronjong di Desa Patila sepanjang 77 Meter dengan Hasil 81,34 % terdapat juga 5 tempat dilokasi lain, diantaranya :
1. Desa Mulyorejo Kec. Sukamaju Selatan Pembuatan Talud Jalan sepanjang 525 Meter dengan Hasil 72,38 %
2. Desa Pincepute Kec. Malangke Pembuatan Talud Jalan sepanjang 311 Meter dengan Hasil 78,13 %
3. Desa Mekarjaya Kec. Mappedeceng Pembuatan Drainase sepanjang 126 Meter dengan Hasil 84,12 %
4. Desa Torada Kec. Masamba Pembuatan Bronjong sepanjang 85 Meter dengan Hasil 98,98 %
5. Desa Mario Kec. Baebunta Pembuatan Talud Jalan sepanjang 190 dengan Hasil 100 %
Masyarakat Patila sangat senang dengan adanya Pembuatan Bronjong yang dilakukan oleh TNI karena selama ini apabila terjadi hujan yang cukup lama, Warga sekitar sangat resah dan takut akan terjadinya Erosi tanah disekitar jembatan yang bisa menyebabkan jembatan mengalami kerusakan sehingga tidak bisa dilalui kendaraan". Kata Sugeng. warga setempat.
Dengan adanya pembuatan Bronjong yg dilakukan oleh Bapak-bapak TNI, sekarang Warga sudah tidak resah lagi akan terjadinya Erosi Tanah yang berada dipinggir sungai dimana dulunya sering terjadi longsor apabila Hujan Deras mengguyur”, pungkas Sugeng (54 thn). (")