Sabtu 17 September 2022/07:48 WITA
Oleh: Tim HNM, Marwan Simalla
Luwu, Sulsel - Eksplorasi kandungan emas di bukit Latimojong oleh PT Masmindo Dwi Area (MDA) menimbulkan gelombang protes dari kelompok warga dan aktifis. Protes ini berawal dari persoalan pembebasan lahan konsesi PT MDA hingga dugaan pencemaran lingkungan. Di tengah sekelumit persoalan tersebut, PT MDA sendiri, berupaya memenuhi kewajibannya sebagai perusahaan tambang emas yang 'Care' dan merangkul masyarakat di wilayah tambangnya. Benarkah?.
Kehadiran PT MDA di Tana Luwu, apakah jadi berkah atau justru membawa bencana?
Demo Warga Desa Rante Balla
Juli 2022, puluhan warga Desa Rante Balla, dipimpin Iron, melakukan aksi unjukrasa dengan memblokade jalan desa yang menjadi akses utama menuju basecamp PT MDA. Warga menuding PT MDA tidak mengakomodir warga lokal untuk jadi karyawan di perusahaan tersebut. Dalam aksi tersebut, warga meminta PT MDA segera memenuhi 6 poin tuntutan warga. Mendapat aksi protes warga, PT MDA bersedia bernegosiasi dan disepakati untuk mengabulkan 6 poin tuntutan warga tadi. Aksi blokade jalan berakhir tanpa gesekan.
Sebelumnya, aksi unjukrasa juga berlangsung di DPRD dan Kantor Bupati Luwu. Kelompok warga ini juga meminta PT MDA transfaran dalam pembebasan lahan warga. Lainnya PT MDA juga mendapat protes dari pemangku adat Rante Balla. Surat protes dilayangkan pada PT MDA yang intinya MDA diminta tidak melakukan pembayaran tanah adat kepada masyarakat tanpa berkoordinasi dengan pemangku adat.
PT. Masmindo Dwi Area sudah puluhan tahun beroperasi di wilayah Luwu. Di kontrak karya yang sudah diamandemen tahun 2018 lalu, diputuskan perusahaan tersebut berhak atas konsesi lahan seluas 14 ribu hektar.
Karena PT. Masmindo Dwi Area belum juga melakukan eksplorasi di Rante Balla, pada 27 April 2021 alu masyarakat Rante Balla menyambangi Plt Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman, untuk mengadu.
Masyarakat mempertanyakan manfaat kehadiran perusahaan tambang tersebut yang sudah puluhan tahun hadir di Rante Balla. Masyarakat juga mempertanyakan kompensasi atas pembebasan lahan oleh PT. Masmindo Dwi Area.
PT Masmindo Dwi Area adalah anak perusahaan asal Australia, di bawah naungan perusahaan induk bernama PT Indika Energy. (Sumber: Liputan6.com).
Apa yang Sudah Dilakukan PT MDA?
PT MDA mengklaim sudah melakukan sejumlah kegiatan yang berbasis masyarakat. Mulai dari program kesehatan, pendidikan, sosial budaya, pembangunan infrastruktur hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Sejak tahun 2020, PT MDA menjalankan program kesehatan untuj 8 desa di Luwu. Setiap bulan, tim kesehatan PT MDA melakukan pemeriksaan dan pengobatan gratis pada warga.
Selain program kesehatan, PT MDA juga membagikan ribuan bibit pohon kepada masyarakat untuk ditanam. Pembagian bibit pohon ini menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai bentuk dukungan pada program gerakan sejuta pohon. Sementara di sektor pendidikan, baru-baru ini PT MDA membagikan meubelair dan peralatan sekolah pada siswa di sejumlah SDN di Latimojong. Sedangkan di bidang sosial budaya, PT MDA memberikan bantuan penggantian keramik lantai dasar Istana Datu Luwu di Palopo, serta membuat kamar mandi.
PT MDA juga aktif dalam memberikan bantuan pada warga yang terdampak bencana alam serta perbaikan infrastruktur jalan.