Rabu, 1 Juni 2022/ 12:23 WITA
Oleh: Ervina
Luwu Timur, Sulsel- Misi PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) untuk menjadi perusahaan sumber daya alam nomor satu di Indonesia, yang menggunakan standar global dalam menciptakan nilai jangka panjang melalui keunggulan kinerja dan kepedulian terhadap manusia dan alam terus dijalankan hingga saat ini.
Salah satunya dengan menjaga keberlangsungan kebutuhan bibit tanaman yang dapat menopang keberlanjutan melalui nursery atau fasilitas pembibitan pohon yang dimiliki oleh PT Vale.
Nursery seluas 2.5 hekatare menyiapkan 700 ribu bibit tanaman per tahun untuk mereklamasi lahan pasca pengolahan tambang di Blok Sorowako. Nursery PT Vale yang juga menjadi destinasi wisata favorit oleh masyarakat yang berkunjung ke Sorowako, Luwu Timur (Lutim).
Komitmen PT Vale senantiasa menjaga lingkungan tidak saja melalui nursery yang dimiliki, tapi juga mampu menjaga ekosistem di Danau Matano mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), Noegroho Wahyu Widodo.
Noegroho Wahyu Widodo mengaku kagum dengan sistem pengelolaan lingkungan yang dilakukan PT Vale selama berpuluh tahun.
Bagi dia, mengunjungi PT Vale merupakan pertama kalinya dan langsung memberikan kesan yang begitu sangat baik. Apalagi, PT Vale dianggapnya sangat memegang teguh visi dan misi untuk sustainability (keberlanjutan).
“Saya sangat bersyukur ada PT Vale yang sangat konsisten memasukkan program sustainability dalam visi dan misinya, termasuk dalam nilai-nilai PT Vale. Tentu ini sangat bagus semangat keberlanjutan tidak saja diterapkan pada di jiwa seluruh karyawan PT Vale, tapi juga disebarkan ke penduduk sekitar dan pada semuanya. Sehingga, sustainability lingkungan itu menjadi perhatian bersama. Karena kita mendapat titipan dari anak cucu untuk kita rawat untuk mereka kelak,” ujarnya usai melakukan penanaman pohon di area Nursery PT Vale, Selasa (31/05/2022).
Kakanwil Bea Cukai ini menuturkan, apa yang telah dijalankan oleh PT Vale tentu patut menjadi contoh oleh pihak lainnya, utamanya perusahaan yang konsen pada sektor pertambangan. Seluruh yang dilakukannya sangat tertata baik, dimulai dari pengembangan tanaman, penataan seluruh ekosistem didalamnya tidak saja manusia, tanaman tapi juga hewan sehingga tercipta suasana yang begitu saling mendukung satu sama lainnya.
“Saya melihat keseriusan PT Vale menjaga keberlangsungan lingkungan, keberlangsungan alam dalam langkah-langkah yang nyata. Kemudian pengembangan tanaman yang kemana-mana, ini sangat bagus. PT Vale mampu mensinergikan seluruh unsur dari manusia, tanaman dan hewan. Tanaman yang ada mampu menghasilkan oksigen dan itu dimanfaatkan manusia dan hewan. Semoga keberlangsungan ini terus berjalan, sehingga tidak hanya mengeruk tanahnya, tapi recoverynya juga berjalan dengan baik,”terangnya.
Dia menjelaskan, langkah nyata yang telah dilakukan PT Vale harus senantiasa didukung dan disebarluaskan ke masyarakat agar PT Vale menjadi contoh pada perusahaan tambang lainnya. Termasuk dalam penerapan keamanan, keselamatan serta lingkungan.
“Kami sebagai pemerintah, sangat mendukung apa yang dilakukan oleh PT Vale. Tentunya kami akan memberikan kemudahan. Kemudahan fasilitas kebeacukaian. Kemudian untuk menghubungkan dengan yang lain-lainnya,”jelasnya.
Sementara itu, dari sisi bisnis, Noegroho memaparkan, jika PT Vale memberi andil dalam sektor perekonomian. Untuk itu, Bea Cukai sebagai fasilitator menjalankan fungsi utamanya memberikan kemudahan dalam proses custom clearance atas barang-barang yang diimpor oleh PT Vale.
“Kalau PT Vale makin efisien, keuntungan makin besar, makin banyak merekrut tenaga kerja dari penduduk setempat. Kemudian dari situ juga nanti akan ada pajak-pajaknya, entah income taxnya, kemudian pajak dari gaji dan sebagainya. Jadi nanti akan ada saatnya negara itu memetik pajak dari situ setelah dia tumbuh dengan baik. Oleh karena itu filosofi pengenalan pohon sangat pas, ditanam, dirawat, PT Vale menjadi besar, nanti dari situ menyumbangkan ke negara sebagai darma baktinya, kontribusi yang nyata, baik pajak dan sebagainya,” paparnya.
Tim Leader Revegetation PT Vale, Harun Tandioga menjelaskan, PT Vale mengintegrasikan kegiatan penambangan dan rehabilitasi lahan pascatambang. Hadirnya nursery tidak saja dimanfaatkan oleh PT Vale, tapi juga oleh masyarakat. Makanya, bibit yang dikembangkan ini diberikan ke masyarakat yang ingin melakukan penamaman pohon.
“Kami membangun fasilitas pembibitan modern yang mendukung kegiatan rehabilitasi, juga melakukan konservasi terhadap tanaman endemik, seperti kayu eboni. Di nursery ada banyak jenis tanaman tidak saja pohon, tapi juga aneka bibit bunga dan bisa diambil secara gratis oleh masyarakat. Ada juga rusa yang bisa dijumpai di nursery,” jelasnya.
Pada kesempatan itu juga, Kakanwil Bea Cukai Sulbagsel Noegroho Wahyu Widodo menikmati keindahan Danau Matano yang terawat dengan baik, meski berdampingan dengan aktivitas tambang milik PT Vale.
Kehadiran manajemen Kanwil Bea Cukai Sulbagsel untuk mengunjungi pengguna jasa, yakni PT Vale. Tujuannya, untuk bersinergi bersama sehingga kedepannya PT Vale dapat dengan mudah melakukan pengurusan terkait kebeacukaian.
Hadir juga pada kunjungan manajemen Bea Cukai Sulbagsel, yakni Direktur External Relation PT Vale, Endra Kusuma, Senior Manager Operational Procurement Supply Chain Manajemen (SCM) PT Vale, Mulawarman Arfah, Manager Shipping and Traffic SCM PT Vale, Yusuf Widarto, serta Senior Manager Material Management SCM, PT Vale, Achmadi Sumadi Rais.