Harga Cabai di Lutim Makin Pedas, Katanya Akibat Cuaca Buruk

 


Rabu 15 Desember 2021/ 18:53 WITA


Oleh: Marwan Simalla

Luwu Timur, Sulsel - Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan melambung tinggi. Harga Bumbu dapur ini makin pedas sejak sepekan terakhir. Harganya diprediksi akan terus naik menjelang natal dan pergantian tahun.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Luwu Timur, Rosmiati Alwi mengatakan sebelumnya harga cabai di Luwu Timur dikisaran Rp 30 ribu hingga Rp 45 ribu per satu kilogramnya.

"Sepekan terakhir melonjak tajam menjadi Rp 65ribu perkilogram. Penyebabnya pasokan cabai dari petani yang berkurang karena cuaca buruk, sementara permintaan tinggi menjelang natal dan tahun baru 2022," kata Rosmiati Alwi, Rabu (15/12/2021).

Pemerintah kata dia terus mencari solusi untuk menekan tingginya harga cabai di pasaran. Rosmiati tidak merincikan seperti apa upaya pemerintah menstabilkan harga cabai di pasaran.

Sementara sejumlah pedagang di Luwu Timur mengakui pasokan cabai yang kurang tidak sebanding dengan permintaan yang cukup tinggi.

"Memang akibat curah hujan tinggi sehingga banyak tanaman cabai yang gagal panen," kata salah seorang pedagang.

Adrianty ibu rumah tangga di Malili mengatakan tidak kaget jika harga cabai melambung tinggi menjelang natal dan tahun baru. Kondisi seperti ini kata dia, terjadi dan terus berulang setiap tahunnya. Menurutnya Pemerintah belum mampu mengintervensi pasar atau memberi solusi saat harga bumbu dapur melambung tinggi.

"Baik menjelang Natal dan tahun baru, atau menjelang Puasa dan Idul Fitri, harga bahan pokok utamanya bumbu dapur pasti melambung tinggi, jadi kami tidak heran kalau ini terjadi," kata Adrianty.

Meski harga cabai merangkak naik, warga tetap membeli, namun dalam jumlah terbatas.



Previous Post Next Post