Kamis 23 Desember 2021/ 20:16 WITA
Oleh: Ady Barapi
Luwu Timur, Sulsel - Press Release pengungkapan pencurian sepeda motor (Curanmor) di Polres Luwu Timur, Sulawesi Selatan ricuh. Seorang warga korban pencurian yang dihadirkan saat press release, berusaha menyerang dua orang tersangka yang berdiri di belakang Kapolres Luwu Timur, AKBP Silvester Simamora, dan Wakapolres, Kompol Rifai.
Korban bernama Hasnia, tiba-tiba menyerang kedua pelaku. Hasnia berusaha menyerang tersangka menggunakan barang bukti yang ada di atas meja. Namun aksinya itu langsung dihalau Wakapolres Luwu Timur, Kompol Rifai serta beberapa orang polisi berusaha menenangkannya.
"Mana motorku Tasno? Tidak ada motorku di sini. Setengah mati saya jalan kaki," kata Hasnia sambil berusaha menyerang Tasno, satu dari dua orang tersangka curanmor.
Hasnia meminta Polisi memberinya kesempatan melampiaskan kekesalannya pada pelaku curanmor tersebut.
Aksi Hasnia akhirnya berhasil diredam. Dia kemudian duduk di samping Kapolres untuk memberikan penjelasan kepada sejumlah wartawan, terkait penangkapan dua komplotan curanmor yang kerap beraksi di Luwu Timur.
Kapolres Luwu Timur, AKBP Silvester Simamora, mengatakan pelaku yang ditangkap adalah residivis kasus yang sama, sementara lainnya residivis kasus asusila di Palopo. Komplotan ini kata Polisi, sudah beraksi di 25 lokasi.
"Dari hasil intorgasi, pelaku mengaku sudah beraksi di 25 TKP. Sementara ini kami sudah temukan 13 sepeda motor, masih ada 12 sepeda motor lagi yang sedang kita lakukan pengembangan," kata AKBP Silvester Simamora dalam keterangan persnya di Malili (23/12/2021).
Sepeda motor yang dicuri, dijual di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara dengan harga murah, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 4 juta.