Sabtu 06 November 2021/ 13:50 WITA
Oleh : Tim HNM, Baraphy
Palopo, Sulsel - Dua hari pasca ditutupnya jembatan Salubattang Palopo, permasalahan transportasi antar Palopo dan Luwu mulai bermunculan.
Pengendara dari dan akan ke Palopo mulai kebingungan mencari jalan alternatif. Polisi kemudian melakukan rekayasa lalulintas. Pengendara dari arah Palopo menuju Luwu Utara, bisa belok kiri setelah SPBU Padanglipan, tembus di Pasar Karetan, Luwu. Awalnya arus Lalulintas di jalan alternatif ini berjalan lancar, meskipun sesekali terjadi kemacetan. Kondisi ini disebabkan banyaknya pengendara yang mulai tidak tertib dan saling mendahului, juga disebabkan badan jalan yang sempit.
Kondisi serupa juga terjadi di jalur alternatif Walenrang Luwu-Salutete, Palopo. Pengendara juga saling salib untuk mendahului, jalan berlumpur dan sempit.
Oknum warga kemudian memanfaatkan kondisi ini. Mereka mendahulukan kendaraan yang pengemudinya membayar sejumlah uang. Tindakan oknum warga ini kemudian menimbulkan kemacetan parah, disebabkan kendaraan bermuatan berat seperti truk dan tronton dipaksa menerobos antrian kendaraan. Macet parah juga disebabkan adanya truk fuso yang terjebak di kubangan lumpur hingga nyaris terbalik.
Permasalahan tak sampai disitu, jembatan Salubattang yang ditutup menggunakan pipa besi, tetap dilintasi pengendara sepeda motor. Warga di lokasi tersebut bersedia membantu pengendara sepeda motor untuk nekat menyeberang asalkan dibayar Rp 10 ribu untuk satu motor.
Polisi yang melihat warga nekat melintasi jembatan, menegur lalu meminta warga memutar arah. Namun teguran ini membuat sejumlah warga emosi, lalu mengeroyok Bripka Fauzi, anggota Polres Luwu.
Korban mengalami luka serius dan harus mendapatkan perawatan intensif. Anggota Resmob Polres Luwu bergerak cepat dan menangkap dua orang terduga pelaku. Kini keduanya ditahan di Polres Luwu.
Kasat Lantas Polres Luwu, AKP Muh Ali, mengakui masih terdapat sejumlah kelemahan dalam rekayasa Lalulintas yang diberlakukan saat ini. Polisi kata Ali sebenarnya sudah berusaha mengurai kemacetan di dua jalan alternatif tadi, hanya saja kondisi jalan yang sempit dan berlumpur, tidak sebanding dengan banyaknya kendaraan yang akan melintas.
"Sementara soal pungli di jembatan Salubattang, kami sudah menyampaikan secara persuasif, agar tidak memanfaatkann kondisi ini untuk mendapatkan keuntungan. Kita juga sudah teruskan keluhan pengendara pada Polsek Walenrang dan Polsek Telluwanua Palopo," kata AKP Muh Ali.