Sabtu 11 September 2021/ 18:59 WITA
Oleh : Indra Gunawan-Marwan
Luwu - Impian warga Malela memiliki jembatan gantung baru segera terealiasi. Itu setelah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Luwu, Ikhsan Asa'ad bersamq Kepala bidang jalan dan Jembatan, Usdin Iskandar dan Muharram Kepala Desa Malela, melihat langsung kondisi jembatan gantung yang viral di sosial media, Sabtu 11/09/21 tadi.
Ikhsan menyebutkan jembatan tersebut berbahaya jika terus digunakan warga untuk menyeberangi sungai, sehingga pihaknya meminta warga tidak lagi menggunakan jembatan tersebut.
"Sangat beresiko, kalau bisa sementara waktu jembatan ini ditutup saja sambil menunggu dibangun jembatan baru," kata Ikhsan Asa'ad.
Anggaran pembangunan jembatan gantung baru diupayakan terealisasi dianggaran perubahan tahun ini. Minimal pylon penyanggahnya yang rampung.
"Kemudian dilanjutkan dianggaran pokok Januari 2022 mendatang. Opsi ini bisa kita pakai karena kalau anggaran perubahan waktunya cukup mepet, hanya 45 hari, jadi sangat sulit untuk capai target selesai tepat waktu," ujarnya.
Dirinya kemudian meminta kepala desa untuk memastikan lahan yang nantinya digunakan untuk membangun jembatan tersebut, tidak bermasalah sehingga pengerjaannya tidak terkendala.
Adapun Muharram, rencana menutup sementara jembatan tersebut akan dibicarakan terlebih dahulu dengan unsur muspika Kecamatan Suli. Selanjutnya jika disepakati, semua unsur tadi akan bersama-sama menutup jembatan gantung tersebut.
"Senin nanti kami akan rapat dengan Muspika. Memang sebaiknya jembatan ini ditutup karena sangat berbahaya dan mengancam keselamatan warga," kata Muharram.
Sementara seorang warga yang sedang antri untu menyeberang melalui jembatan gantung tadi, menyatakan penolakannya jika jembatan ditutup. Alasannya jembatan alternatif yang ada di daerah itu jaraknya cukup jauh dari dusun Tirowali.
"Kami tidak mau kalau jembatan ini ditutup. Karena kalau harus memutar jaraknya cukup jauh. Boleh saja ditutup tapi seminggu setelahnya jembatan baru sudah dikerjakan kalau seperti itu ya silakan ditutup, tapi kalau masih lama, kami pasti tolak," kata salah seorang warga.