HNM Indonesia.com, BELOPA -Pasar rakyat Belopa, Kabupaten Luwu, dipadati pengunjung. Imbauan Pemerintah untuk jaga jarak, cuci tangan dan menggunakan masker, tidak berlaku.
Pedagang dan pengunjung pasar, berbaur, seolah tak ada pandemi covid-19. Di lokasi juga tidak terlihat tempat cuci tangan, juga tak satupun petugas dari Satgas covid-19.
"Diawal pandemi, memang ada disediakan tempat cuci tangan, tapi sekarang tidak terlihat lagi, dan tidak ada Satgas. Harusnya kerumunan ini bisa dicegah, kalau Pemerintah mau serius tangani covid-19 ini," kata Herman, salah seorang warga, Minggu 8/8/21.
Bukan hanya berkerumun, sejumlah pedagang dan pengunjung, tidak memakai masker.
Ridwan Bakokang, anggota DPRD Luwu, mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kabupaten Luwu, dalam menerapkan aturan pencegahan penularan virus covid-19. Jika sejumlah agenda penting minta ditunda, dengan alasan hindari terjadinya kerumunan, dan penularan, lalu bagaimana dengan kerumunan yang setiap pekan terjadi di pasar dan pusat perbelanjaan.
"Aneh aturan ini. Sekolah ditutup, tapi pasar dibiarkan ramai dan tidak ada istilah jaga jarak," kata Ridwan Bakokang.
Adapun Aminuddin Ami, Wakil sekretaris satgas covid-19 kabupaten Luwu, mengatakan dari satgas kabupaten telah beberapa kali mngeluarkn surat edaran, terkait pengetatan PPKM, dan selalu dievaluasi.
"Menurut kami tim terpadu tetap turun pada setiap hari pasar, hanya saja perlu kerjasama dan disiplin masyarakat untuk menerapkn protkes," kata Aminuddin.
Dia menambahkan, saat ini sudah dikeluarkan lagi edaran PPKM dan optimalisasi satgas desa dan kelurahan. "Minggu depan kita akan undang Camat, Lurah dan Kepala Desa dalam rangka evaluasi dan optimalisasi penerapan PPKM," ujarnya.
Aminuddin menyebutkan, angka penularan virus covid-19 di Luwu, mengalami peningkatan. Dia meminta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan ptokol kesehatan.
Laporan: Marwan Simalla