Laporan: Marwan Simalla, Luwu
HNM Indonesia.com, Sejumlah kelompok tani di Luwu, Sulawesi Selatan, dibuat resah oleh oknum yang mengaku pegawai dari dinas pertanian Luwu, dan meminta uang sebagai panjar untuk dapatkan bantuan handtraktor.
Ada tiga kelompok tadi yang dihubungi melalui sambungan telepon dan meminta transferan uang sebagai pelicin untuk segera mendapatkan bantuan pertanian.
Jumlah uang pelicin yang diminta juga bervariasi. Mulai Rp 2 juta hingga Rp 4 juta. Penelepon gelap ini juga beganti-ganti orang dengan modus yang sama.
Kepala Dinas Pertanian Luwu, Albaruddin Andi Picunang, menegaskan, pihaknya tidak pernah menghubungi kelompok tani dan meminta uang pelicin jika memberikan bantuan.
"Kejadiannya mulai kemarin dan sampai hari ini, kami masih menerima laporan, ada lagi kelompok tadi yang ditelepon dan meminta uang pelicin," kata Albaruddin, Selasa 9/3/21.
Dia kemudian meminta masyarakat dan kelompok tani, agar tidak melayani permintaan penelepon gelap tersebut, sebab kata dia, tidak ada dari pihak Dinas Pertanian yang melakukan itu.
"Dipastikan bahwa itu adalah tindakan oknum yang tidak bertanggungjawab. Sepertinya pelaku ini bekerja secara kelompok, karena pelakunya berganti-ganti, juga ada perempuan," ujarnya.
Beruntung kata Albaruddin, tidak ada kelompok tani yang menjadi korban oleh penelepon gelap tersebut. Pihaknya juga berencana melaporkannya kepihak berwajib.
"Disampaikan kepada seluruh kelompok tani maupun masyarakat Luwu pada umumnya, agar tidak melayani jika ada yang mengatasnamakan dinas pertanian kabupaten ataupun provinsi, lalu meminta sejumlah uang, tolong jangan dilayani," ucapnya. (*)