Laporan Arzad, Palopo
HNM indonesia.com, Aksi yang digelar oleh Aliansi Gerakan Mahasiswa peduli rakyat pada senin 05 Februari lalu kini mendapatkan titik terang dari pihak birokraksi Kampus IAIN Palopo.
Aksi yang kemudian mengajukan salah satu tuntutan pengurangan uang kuliah tunggal dimasa pandemi covid-19 tersebut mendapat respon positif dari sejumlah kalangan mahasiswa yang terdampak oleh virus corona.
Inul (19) yang merupakan salah satu mahasiswa Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam saat dikonfirmasi melalui What's App mengungkapkan kesyukuran yang amat mendalam kepada seluruh mahasiswa yang berjuang demi terealisasinya kebijakan tersebut.
"Alhamdulillah kak, Uang Kuliah Tunggal saya sudah turun, padahal sudah putus asa mi ka karena tidak ada mi uang saya pake dan selama ini uang kuliah ku ditanggung oleh nenek ku ji kasian." Ucapnya.
Inul sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak mahasiswa IAIN Palopo yang kondisi ekonominya dibawa rata-rata megingat bahwa orang tuanya sudah cerai sejak lama dan kini tinggal bersama dengan neneknya sejak ia kecil di Dusun Kaju Asik Desa Ledan Kecamatan Basse Sangtempe Kabupaten Luwu.
Senada dengan Inul, Dayad yang merupakan Koordinator Aksi juga mengatakan bahwa Usulan Banding UKT mahasiswa sudah direalisasikan oleh pihak birokrasi kampus.
"iye Alhamdulillah perjuangan kami tidak sia-sia dan Kampus bisa memberikan kebijakan tersebut untuk mahasiswa yang terdampak covid-19 seperti orang tua yang kehilangan lapangan pekerjaan, meninggal dunia dan sebagainya," Ucap Dayad
Hingga kini Aliansi Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat masih menunggu Surat Keputusan yang belum dikeluarkan dikarenakan belum rampungnya verifikasi berkas dari beberapa Fakultas yang ada di Kampus IAIN Palopo.(*)