Laporan: Marwan Simalla, Luwu
HNM Indonesia.com, Balapan liar yang dilakukan belasan remaja di kawasan tertib berlalulintas, Belopa, makin meresahkan. Polisi dari Satuan Lalulintas Polres Luwu, dibuat tak berdaya, aksi menantang maut ini, terus terjadi, setiap malam minggu.
Dua lajur jalan di kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten Luwu ini, jadi sirkuit balapan, padahal kawasan ini terpasang alat peraga lalulintas, bertuliskan, wilayah tertib berlalulintas. Pantauan media ini, balapan liar berlangsung selama dua jam lamanya. Mulai dari pukul 23.30 wita sampai pukul 02.30 wita. "Kalau ada polisi, balapan bubar, tapi setelah polisinya pergi, balapannya mulai lagi," kata salah seorang remaja yang ikut menyaksikan balapan liar tersebut, Minggu 28/03/21.
Polisi kata dia, hanya datang membubarkan, setelah berpatroli sebentar, polisinya pun berlalu. "Ya main kucing-kucingan, polisi yang datang paling banyak dua orang pakai mobil patroli, karena balapan seperti ini, bisa sampai subuh, apalagi kalau malam minggu," akunya.
Bukan hanya balapan liar, para remaja belasan tahun ini, juga kerap melakukan free style dengan sepeda motornya yang bersuara bising. Tidak hanya membahayakan pengguna jalan, aksi balapan liar ini juga menganggu warga yang beristirahat.
Kepala Satuan Lalulintas Polres Luwu, AKP Muhtari, mengatakan polisi sudah ditempatkan di lokasi tersebut. "Anggota sudah di sana (jalur dua) sore dan malam hari," kata Muhtari, beberapa waktu lalu.
Amiruddin, warga Belopa, meminta polisi Lalulintas polres Luwu, bertindak tegas. Sebab kata dia, selama ini, belum pernah ada pelaku balapan liar yang diberikan tindakan tegas. "Minimal sepeda motornya diamankan di Polres, supaya mereka jerah, karena kalau hanya dibubarkan, itu bukan solusi," kata Amiruddin, Minggu 28/03/21.
Tindakan tegas itu kata Amiruddin, perlu dilakukan, supaya tidak ada kesan pembiaran."Jangan nanri ada korban jiwa baru mau bertindak, apalagi sudah sering diadukan, dan sudah menyebabkan pengguna jalan resah," katanya. (*)